MENGENAL & MEMAHAMI RF (RADIO FREQUENCY)

Wednesday, March 20, 2013

Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless.

Sifat-Sifat Sinyal RF:

Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima. Sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan interval. Sifat-sifat tersebut berubah-ubah setiap saat untuk merepresentasikan informasi.

Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan seseorang pada waktu mengendarai sepeda untuk mencapai jarak tertentu. Energi, dalam konteks sinyal elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendorong sinyal pada jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga bertambah.

Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalamai apa yang disebut para engineer sebagai free-space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan. Kondisi tersebut menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat sinyal merambat semakin jauh dari antena. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain yang berada di dekatnya. Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh, LAN nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup 2.400.000.000 siklus per detik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu sinyal tetap konstan pada titik acuan.



Tabel Frekuensi Radio

FrekuensiPanjang gelombangNama bandSingkatan[1]
3 – 30 Hz104 – 105 kmExtremely low frequencyELF
30 – 300 Hz103 – 104 kmSuper low frequencySLF
300 – 3000 Hz100 – 103 kmUltra low frequencyULF
3 – 30 kHz10 – 100 kmVery low frequencyVLF
30 – 300 kHz1 – 10 kmLow frequencyLF
300 kHz – 3 MHz100 m – 1 kmMedium frequencyMF
3 – 30 MHz10 – 100 mHigh frequencyHF
30 – 300 MHz1 – 10 mVery high frequencyVHF
300 MHz – 3 GHz10 cm – 1 mUltra high frequencyUHF
3 – 30 GHz1 – 10 cmSuper high frequencySHF
30 – 300 GHz1 mm – 1 cmExtremely high frequencyEHF
300 GHz - 3000 GHz0.1 mm - 1 mmTremendously high frequencyTHF

Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi "opak" ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).


http://volkshymne.blogspot.com/2010/02/memahamai-sinyal-rf-radio-frequency.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_radio

Barriq Faiz Aulia I.U.
115514057/Elkom 1 2011

0 comments:

Post a Comment