sistem telekomunikasi satelit

Monday, March 18, 2013

Satelit komunikasi adalah sebuah pesawat ruang angkasa yang ditempatkan pada orbit disekeliling bumi dan didalamnya terdapat peralatan-peralatan penerima dan pemancar gelombang mikro yang mampu merele (menerima dan memancarkan kembali) sinyal dari satu titik ketitik lain dibumi.
Satelit berfungsi sebagai pengulang (repeater), ini berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima yang sangat terarah. Satelit menerima sinyal-sinyal dan memancarkan kembali kestasiun bumi tujuan dengan frekuensi yang berbeda. Frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi adalah bidang C (C-band) dan bidang ku (ku-band). C-band memiliki daerah frekuensi yang biasa digunakan adalah 4-6 GHz dan ku-band pada frekuensi 12-14 GHz. Frekuensi 4 GHz pada C-band dan 12 GHz pada ku-band adalah frekuensi untuk hubungan satelit kestasiun bumi yang dituju (downlink), sedangkan frekuensi 6 GHz pada C-band dan 14 GHz pada ku-band merupakan frekuensi untuk hubungan dari stasiun bumi kesatelit (uplink).
Sistem satelit dapat bersifat domestik, jangkauan pelayanannya terbatas pada negara-negara yang memiliki sistem tersebut contohnya, sistem telesat canada, sistem regional yang melibatkan dua negara atau lebih, seperti misalnya sistem symphonie milik prancis-jerman barat, serta global yang jangkauannya antar benua, contohnya sistem intersat.
Koordinasi pelayanan satelit dilakukan oleh ITU (International Telecommunication Union), yang berpusat di Genewa. Konferensi-konferensi yang dikenal sebagai WARC (World Administrative Radio Conference) diadakan secara terbatas dan pada waktu-waktu tertentu dikeluarkan rekomendasi mengenai daya radiasi, frekuensi dan posisi orbit satelit.
Satelit yang digunakan pada masa sekarang ini adalah jenis satelit aktif (sinyal yang diterima satelit akan dipancarkan kembali dan bukan hanya dipantulkan kembali kebumi), hal ini berarti satelit harus mempunyai antena pemancar dan penerima yang sangat terarah serta rangkaian-rangkaian koneksi yang kompleks, juga diperlukan mekanisme pengaturan posisi dan kontrol yang teliti bagi satelit. Keperluan daya bagi peralatan tersebut biasanya diperoleh dari susunan sel solar dengan batere nikel kadmium sebagai cadangan untuk pelayanan pada saat gerhana. Adapun jenis satelit menurut layanannya ada dua, yaitu:
  1. Satelit Tetap (Fixed Satellite Service)
Yang termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
    1. PALAPA (yang digunakan oleh PT.Telkom)
    2. ASIASAT (singapore)
    3. PANAMASAT (panama)
  1. Satelit Bergerak (Mobile Satellite Service)
Yang termasuk dalam jenis ini adalah seperti:
    1. InMarSat (didukung oleh Telkom, singapore, jepang, korea, DeTeMobile, dan Telefonica)
    2. Aces (PT.PSN-Indonesia, PLTDT-Philipina, dan Orchid-Thailand)
    3. ICO
    4. ODYSSEY
    5. IRIDIUM (Motorolla)
    6. GLOBALSTAR (Australia)

Orbit Satelit
Satelit yang diletakan diangkasa akan mempunyai orbit atau lintasan. Satelit yang akan selalu bergerak pada orbitnya masing-masing dengan periode dan kecepatan tertentu, tergantung pada ketinggian posisinya dari permukaan bumi,satelit yang beredar pada orbit yang sama tidak memiliki kecepatan atau periode yang berbeda.
Satelit diletakan pada lintasan atau orbit tertentu, letak satelit tersebut tergantung pada fungsinya. Menurut tinggi dari permukaan bumi, orbit satelit dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO)
Orbit ini berada pada ketinggian kurang dari 5000 km diatas permukaan bumi, dengan periode satelit 2 sampai 4 jam. Satelit yang sedang dikembangkan pada orbit ini, umumnya beredar pada ketinggian 750–1500 km. Contohnya iridium (780 km), Globalstar (1389 km), Aries (1020 km).

2. Orbit Sedang (Medium Earth Orbit, MEO)
Ketinggian orbit ini rata-rata 5000–20.000 km dari permukaan bumi, dengan periode satelit kira-kira 11 sampai 12 jam. Contohnya satelit yang menggunakan orbit sedang adalah satelit ODYSSET (10355 km).
3. Orbit Sinkron atau Geostasioner (Geostationary Earth Orbit, GEO)
Sesuai dengan namanya, periode satelit sama dengan periode rotasi bumi (24 jam) dan arah pergerakan satelit mengikuti arah rotasi bumi, sehingga satelit seolah-olah diam (stasioner) jika dilihat dari satu titik dipermukaan. Contohnya adalah PALAPA, InTelSat, InMarSat III, dan lain-lain.
Transponder
Transponder merupakan pengulang (repeater) sinyal RF lintas atas kesinyal RF lintas bawah. Sinyal dari stasiun bumi dilewatkan melalui BPF, dikuatkan dengan LNA, translater (Mixer dan BPF) mengubah RF lintas atas ke RF lintas bawah dengan pergeseran kira-kira 2 GHz, kemudian dikuatkan dengan LPA untuk dikirimkan kembali ke stasiun bumi

referensi : http://ichwanfareza138.wordpress.com/2011/08/19/sistem-telekomunikasi-satelit/

NAMA : Ahmad kafil mawaidz
NIM : 115514066

0 comments:

Post a Comment