Switching

Tuesday, March 19, 2013

Switching adalah sistem penyambungan yang memungkinkan sebuah terminal (telepon, faksimil, dan sebagainya) dapat memberikan informasi ke arah terminal lain yang dipakai oleh pemanggil. Swithching merupakan bagian yang tidak terlihat oleh pelanggan dan elemen terpenting yang memberikan fasilitas-fasilitas bagi pelanggan. Fungsi dasar swithching adalah untuk membangun dan melepaskan hubungan antara kanal transmisi dan hal-hal lain diperlukan. Untuk menghubungkan suatu call diperlukan beberapa fungsi sebagai berikut : 



1. Fungsi supervisi (pengawasan) 
Berfungsi mendeteksi kondisi busy atau idle dari circuit yang terhubung ke sistem switching dan mendeteksi serta menanggapi permintaan fasilitas dari pemanggil, menyiapkan sistem untuk menerima digit yang di dial dan mengirim dial tone. 


2. Fungsi pensinyalan 
Signaling merupakan transfer informasi yang diperlukan untuk membangun, mengawasi dan memutuskan hubungan melalui network. Terdapat dua klasifikasi sistem signaling, yaitu : 
a. Signaling antara pelanggan dan sentral. 
b. Signaling antar sentral. 


3. Fungsi routing 
Fungsi routing adalah menyediakan jalur bicara pada switching network. 
Setiap sistem switching mempunyai tiga kelompok perangkat fungsional utama dan bermacam-macam perangkat tambahan tergantung dari aplikasi networknya. Tiga perangkat fungsional utama tersebut adalah : 
1. Terminal Interface Group menghubungkan semua jalur pelanggan dan trunk ke sistem switching. 
2. Switching Network menyediakan jalur pmbicaraan. 
3. Control Processor melakukan kontrol terhadap aktifitas perangkat tersebut di atas. 


Sistem switching memepunyai group perangkat lainnya, seperti catu daya, perangkat billing, perangkat input / output, perangkat maintenance dan administrasi yang mendukung fungsi utama dari switching. Switching memiliki dua teknik yaitu Circuit Switching dan Packet Switching. Beberapa karakteristik ke dua titik switching tersebut, yaitu : 


1. Circuit Switching 
a. Kurang efesien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer. Contoh penerapannya adalah pada public telephone network, PABX (Public Branches Exchange) untuk gedung. 
b. Memiliki sifat yang tidak kompleks dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control. 


2. Packet Switching 
a. Efesiensi line sangat tinggi. 
b. Dapat membuat konversi data-rate. 
c. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban dijaringan menurun.


Muhammad Yanuar Handini  (115514020)

0 comments:

Post a Comment