Pernahkah kita memikirkan gimana seh
sebenernya proses kerja dari sistem
komunikasi seluler, dimana setiap waktu bahkan sambil
tidurpun kita selalu menggunakan seluler / telephon / HP untuk berkomunikasi, browsing, atau sekedar ngegame,
atau bahkan mungkin sekedar ngikutin gaya jaman sekarang.
Yups... kali ini saya akan sedikit
berbagi tentang sistem komunikasi seluler, untuk lebih meudahnya bisa anda
lihat gambar prinsip kerja jaringan seluler di samping. secera kasat mata kelihatan
simple kan ? tapi tahukah anda bahwa data (baik audio,video dan text) yang kita
kirim dan terima dari dan keponsel kita, data tersebut mengalami perjalanan dan proses
yang rumit.
BTS (Base Transceiver Station)
BTS (Base Transceiver Station)
BTS merupakan bagian penting dalam cell
site, yang berfungsi mengalokasikan
frekuensi dan daya sertakode
walsh yang akan digunakan oleh user. BTS memiliki
peralatan fisik radio yang digunakan untuk mentransmisikan dan menerima
sinyal ke user dan sebaliknya. Beberapa fungsi lainnya yang dilakukan oleh BTS
yaitu mengontrol frekuensi pembawa pada sel, mengatur alokasi daya untuk traffic
overhead dan soft handoff pada
arah forward dan mengenali kode-kode walsh.
Coverage satu BTS
tergantung pada spesifikasi teknis dari peralatan yang akan digunakan (misalnya
daya pancar, penguatan antena, tinggi antena, dll), dan juga kondisi fisik
daerah layanan. Pengaruh kondisi fisik dimasukkan
dalam perhitungan coverage melalui parameter
cadangan fading dan
pemilihan model propagasi yang akan digunakan.
Pada dasarnya BSC merupakan suatu antena induk yang memiliki fungsi sebagai
berikut:
- Mendukung kontrol terhadap call processing, call setup atau call
Release
- Melakukan kontrol terhadap proses soft,
softer atau hard handoff
- Melakukan kontrol terhadap transmit power MS
- Melakukan Resource management ; Walsh
code, dan trunk
- Melakukan kontrol beban BTS
- Statistic Management
- Interface ke Mobile
Switching Center (MSC)
- Lokasi remote atau Co-located dengan
MSC
Pada komunikasi
seluler, istilah handoff merupakan proses transfer suatu data
session dari suatu kanal yang
terhubung dalam satu inti jaringan ke kanal lain. Pada komunikasi
satelit, istilah tersebut diartikan
pengalihan tanggung jawab kontrol satelit dari satu stasiun bumi ke stasiun yg
lain tanpa kesalahan (loss) atau interupsi layanan. Istilah British English untuk
panggilan seluler adalah handover, yang terminologinya berstandar 3GPP yang
berasal dari teknologi Eropa seperti GSM dan UMTS.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Ketika telepon (user) berpindah dari suatu area yang dilungkupi oleh suatu sel dan memasuki kawasan yang dilingkupi oleh sel yang lain pula, maka panggilan tersebut dipindahkan ke sel kedua untuk mencegah terjadinya kegagalan panggilan (call termination) ketika user berpindah ke lokasi yang tidak dilingkupi oleh sel yang pertama tadi.
Ketika kapasitas untuk koneksi panggilan baru dari sel yang ada telah digunakan, dan baik panggilan baru maupun yang sedang berlangsung (existing) yang bertempat di area yang juga dilingkupi oleh sel lain (overlap), maka panggilan tersebut ditransfer ke sel kedua dengan tujuan membebaskan beberapa kapasitas pada sel pertama untuk pengguna lain yang dapat dihubungkan ke sel tersebut.
Pada jaringan non-CDMA, ketika suatu kanal digunakan oleh suatu user mengalami interferensi dengan user lain yang menggunakan kanal yang sama dalam sel yang berbeda, panggilan tersebut dialihkan ke sel lain untuk menghindari inteferensi.
Pada jaringan non-CDMA, ketika perilaku pengguna berubah misalnya pengguna yang berpindah-pindah dengan cepat, terhubung pada sel yang besar, tipe sel umbrella, terhenti kemudian panggilannya dapat dialihkan ke sel makro yang lebih kecil atau bahkan sel mikro dengan maksud membebaskan kapasitas pada sel umbrella untuk pengguna fast-travelling lainnya atau untuk mengurangi interferensi yang potensial terjadi ke sel lain atau pengguna lain (hal ini dapat terjadi sebaliknya, ketika pengguna dideteksi berpindah tempat lebih cepat dari ambang pintu (threshold) yang sudah pasti, panggilan dapat dialihkan ke sel tipe umbrella yang lebih besar untuk meminimalkan frekuensi terjadinya handoff selama perpindahan tersebut).
Pada jaringan CDMA suatu soft handoff dapat dilakukan dengan tujuan mengurangi interferensi ke suatu sel yang berdekatan yang lebih kecil karena efek “near far” meskipun user masih terhubung pada koneksi yang sangat baik. Hal yang paling mendasar pada handoff (handover) adalah ketika panggilan yang sedang berlangsung dialihkan dari sel asal (source cell) dan menggunakan kanal pada kanal tersebut ke kanal baru (target cell) dan sebuah kanal. Pada jaringan terestrial baik souce maupun target, dapat disediakan dalam dua atau satu situs sel dan sel yang sama (pada kasus yang terakhir dua sel merepresentasikan dua sektor dalam situs sel tersebut). Misalnya handoff ketika source dan target berada pada sel yang berbeda (meskipun seandainya dalam satu situs sel) disebut inter-cell handoff.
Tujuan dari inter-cell handoff adalah untuk menjaga panggilan yang dilakukan oleh user yang berpindah tempat keluar dari area yang tidak di-cover oleh sel asal (source cell) dan memasuki area sel target. Kasus khusus juga bisa terjadi, yaitu ketika source dan target berada dalam satu sel dan hanya penggunaan kanalnya yang diubah selama handoff. Seperti handoff, yang selnya tidak berubah, disebut intra-cell handoff. Tujuannya adalah mengubah suatu kanal, yang mungkin diinterferensi atau terjadi fadding dengan suatu kanal yang lebih jernih atau dengan sedikit fadding.
Ketika telepon (user) berpindah dari suatu area yang dilungkupi oleh suatu sel dan memasuki kawasan yang dilingkupi oleh sel yang lain pula, maka panggilan tersebut dipindahkan ke sel kedua untuk mencegah terjadinya kegagalan panggilan (call termination) ketika user berpindah ke lokasi yang tidak dilingkupi oleh sel yang pertama tadi.
Ketika kapasitas untuk koneksi panggilan baru dari sel yang ada telah digunakan, dan baik panggilan baru maupun yang sedang berlangsung (existing) yang bertempat di area yang juga dilingkupi oleh sel lain (overlap), maka panggilan tersebut ditransfer ke sel kedua dengan tujuan membebaskan beberapa kapasitas pada sel pertama untuk pengguna lain yang dapat dihubungkan ke sel tersebut.
Pada jaringan non-CDMA, ketika suatu kanal digunakan oleh suatu user mengalami interferensi dengan user lain yang menggunakan kanal yang sama dalam sel yang berbeda, panggilan tersebut dialihkan ke sel lain untuk menghindari inteferensi.
Pada jaringan non-CDMA, ketika perilaku pengguna berubah misalnya pengguna yang berpindah-pindah dengan cepat, terhubung pada sel yang besar, tipe sel umbrella, terhenti kemudian panggilannya dapat dialihkan ke sel makro yang lebih kecil atau bahkan sel mikro dengan maksud membebaskan kapasitas pada sel umbrella untuk pengguna fast-travelling lainnya atau untuk mengurangi interferensi yang potensial terjadi ke sel lain atau pengguna lain (hal ini dapat terjadi sebaliknya, ketika pengguna dideteksi berpindah tempat lebih cepat dari ambang pintu (threshold) yang sudah pasti, panggilan dapat dialihkan ke sel tipe umbrella yang lebih besar untuk meminimalkan frekuensi terjadinya handoff selama perpindahan tersebut).
Pada jaringan CDMA suatu soft handoff dapat dilakukan dengan tujuan mengurangi interferensi ke suatu sel yang berdekatan yang lebih kecil karena efek “near far” meskipun user masih terhubung pada koneksi yang sangat baik. Hal yang paling mendasar pada handoff (handover) adalah ketika panggilan yang sedang berlangsung dialihkan dari sel asal (source cell) dan menggunakan kanal pada kanal tersebut ke kanal baru (target cell) dan sebuah kanal. Pada jaringan terestrial baik souce maupun target, dapat disediakan dalam dua atau satu situs sel dan sel yang sama (pada kasus yang terakhir dua sel merepresentasikan dua sektor dalam situs sel tersebut). Misalnya handoff ketika source dan target berada pada sel yang berbeda (meskipun seandainya dalam satu situs sel) disebut inter-cell handoff.
Tujuan dari inter-cell handoff adalah untuk menjaga panggilan yang dilakukan oleh user yang berpindah tempat keluar dari area yang tidak di-cover oleh sel asal (source cell) dan memasuki area sel target. Kasus khusus juga bisa terjadi, yaitu ketika source dan target berada dalam satu sel dan hanya penggunaan kanalnya yang diubah selama handoff. Seperti handoff, yang selnya tidak berubah, disebut intra-cell handoff. Tujuannya adalah mengubah suatu kanal, yang mungkin diinterferensi atau terjadi fadding dengan suatu kanal yang lebih jernih atau dengan sedikit fadding.
Kegunaan dari hard handoff adalah apabila terjadi
suatu keadaan dimana suatu panggilan hanya menggunakan satu kanal. Hard handoff
dilakukan secara singkat dan seringkali tidak dirasakan oleh pengguna. Pada
sistem analog bisa saja terdengar seperti bunyi “klik” atau “beep” yang sangat
singkat, sedangkan pada sistem digital hal ini hampir tidak terasa. Keuntungan
lain dari hard handoff adalah perangkat telepon tidak memerlukan kemampuan
untuk menerima dua atau lebih kanal secara paralel, sehingga lebih murah dan
sederhana. Namun hal ini juga memiliki kekurangan, yaitu tingkat keberhasilan
yang rendah dimana kerap kali terjadi panggilan putus atau terganggu.
Teknologi yang mendukung hard handoff biasanya memiliki prosedur
atau tata cara untuk menstabilkan koneksi dari sel sumber apabila koneksi ke
sel target tidak dapat dilakukan (gagal). Namun sayangnya proses stabilisasi
ulang ini tak selalu berhasil (pada beberapa kasus panggilan akan terputus) dan
bahkan memungkinkan pula prosedur tersebut justru mengakibatkan putusnya
sambungan.
Short Message Service (SMS)
merupakan fasilitas dari Global System for Mobile
Communications (GSM) untuk mengirim dan
menerima pesan dalam bentuk text ke dan dari sebuah handphone. SMS pertama kali
berhasil diujicobakan pada bulan Desember 1992 melalui sebuah Personal Computer
(PC) ke handphone yang
terdapat pada jaringan GSM Vodafone di Inggris. Selanjutnya teknologi SMS ini
berkembang dan jenis aplikasi yang dapat digunakannya juga makin bertambah.
Selain itu, pesan yang mampu dikirimkannya juga semakin bervariasi. Panjang
pesan yang dapat dikirimkan dalam satu kali pengiriman mencapai 160 karakter
latin, atau 70 karakter jika menggunakan karakter non latin seperti huruf Arab
dan China.
Proses pengiriman pesan
dari satu ponsel ke ponsel lain merupakan proses prosedural secara
bertahap, ketika kita menekan tombol send untuk mengirimkan SMS dari ponsel,
sebenarnya kita sedang mengirimkan pesan dengan format MO (Mobile Originated)
ke SMS Center. Informasi yang terkandung dalam MO antara lain:
B. Tipe format PDU (P rotocol Data Unit) yang digunakan.
C. Message Reference (MR).
D. Destination Address (DA), yaitu berisi nomor tujuan.
E. Protocol Indetifier (PID).
F. Data Coding Scheme (DCS) yang menginformasikan enkoding
apa yang dipakai oleh MO.
G. Validity Period (VP) memuat informasi berapa lama SMS
harus menunggu di antrian, jika nomor tujuan belum memberikan respon. Mirip
(tapi tidak sama) dengan TTL (Time To Live) pada TCP/IP.
H. User Data Length (UDL) memuat panjang isi pesan SMS.
I. User Data (UD), nah baru pada segmen kesembilan inilah
letak isi pesan SMS sesungguhnya berada.
Setelah pesan MO ini
sampai ke SMSC, maka SMSC akan memproses lebih lanjut dengan mengirimkan pesan
dengan format MT (Mobile Terminated) ke ponsel tujuan. MT tersebut membawa
pesan berisi:
A. Service Center
Address (SCA), yaitu nomor SMSC yang digunakan.
B. Orginator Address (OA), alamat pengirim.
C. Protocol Indetifier (PID).
D. Data Coding Scheme (DCS) yang menginformasikan enkoding
apa yang dipakai oleh MT.
E. Service Center Time Stamp (SCTS) yaitu waktu pengiriman
dari SMSC.
F. User Data Length (UDL) memuat panjang isi pesan SMS.
G. User Data (UD), memuat isi pesan SMS.
Namun perlu diketahui
bahwa, baik pada format MO maupun MT, SMS tidak dikirimkan dalam bentuk teks
murni (clear text). SMS menggunakan format data khusus yang dikenal dengan
istilah PDU (Procotol Data Unit). PDU sendiri berbentuk oktet (pasangan)
heksadesimal dan oktet semidesimal. Dengan menguasai format PDU, Anda dapat
mengkustomisasi sendiri isi SMS Anda.
Badan yang mendefinisikan
standar penulisan dan enkoding SMS ini adalah The European Telecommunications
Standards Institute (ETSI). Bagi Anda yang berminat mendalami lebih jauh
tentang standar-standar komunikasi, tidak usah sungkan untuk membuka
situs www.etsi.org milik ETSI.
Untuk mendalami format
PDU, anda dapat merujuk pada sumber-sumber yang khusus membahas hal tersebut
seperti www.dreamfabric.com/sms. Ada juga software yang
dapat mengkonversi PDU ke teks, dan sebaliknya, bernama PDU Spy. Download
software ini dari www.nobbi.com
Informasi routing pada umumnya akan mengikuti setting default
dari operator jaringan seluler yang anda gunakan. Semua SMS yang dikirimkan
akan melewati SMSC ini. Dalam SMSC inilah terdapat aplikasi billing yang akan
memeriksa apakah Anda memiliki kredit (dikenal dengan istilah pulsa).
Refrensi : http://blogmasjoko.blogspot.com/2011/12/sistem-komunikasi-seluler.html
NAMA : MIFTAHUL MUKMININ
NIM : 115514264
0 comments:
Post a Comment