TEKNOLOGI WiMAX

Wednesday, March 20, 2013

Teknologi WiMAX

            WiMAX atau yang dikenal dengan Worldwide Interoperability for Microwave Access adalah suatu teknologi akses Broadband Wireless Access (BWA) merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh dan memiliki teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standart IEEE 802.16. Keunggulan teknologi WiMAX dibandingkan teknologi yang sudah ada seperti Wi-Fi adalah kemampuan daya jangkau sinyalnya yang lebih luas daripada teknologi sebelumnya. Memang pada dasarnya penggunaan teknologi WiFi sudah mencukupi kebutuhan akses internet dengan baik apabila dibandingkan dengan akses internet menggunakan dial-up (kabel), akan tetapi dengan adanya kebutuhan akses internet yang semakin luas, maka WiFi memiliki beberapa kekurangan sekarang ini, seperti area coveragenya tidak terlalu luas (hanya kisaran meter saja), sementara WiMAX mampu menjangkau daerah sejauh 50 kilometer dengan kemampuan transfer datanya sampai dengan 70 Mbps (Megabits per second).
Teknologi WiMAX memungkinkan kita memancarkan berbagai sinyal dalam jarak yang sangat berdekatan, tanpa harus cemas bahwa aneka sinyal tersebut akan saling mengganggu/berinterferensi. Dengan demikian, kita bias menumpangkan lalu lintas data dengan kepadatan tinggi dalam berbagai kanal tersebut. Dengan banyaknya kanal yang bisa ditumpangi oleh data yang berlimpah dalam satu waktu, ISP atau penyedia layanan broadband bisa menghadirkan layanan berbasis kabel atau DSL untuk banyak pelanggan sebagai ganti media kabel tembaga.
            WiMAX merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperability antara perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan point to multipoint (PMP) maupun point to point (PTP). Dengan kemampuan data hingga10 MBPS/user.
            Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari system Wi-Fi, sehingga keterbatasan Wi-Fi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi seluler seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi system yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman sata yang lebih tinggi.

Keuntungan WiMAX
Ada beberapa keuntungan dengan adanya WiMAX, jika dibandiungkan dengan WiFi antara lain sebagai berikut :
1.    Para produsen mikrolektronik akan mendapatkan lahan baru untuk dikerjakan, dengan membuat chip-chip yang lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu mengembangkan solusi end-to-end bagi penggunanya, karena sudah tersedia standar yang jelas.
2.    Operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WIMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan dengan kompatibilitas yang lebih tinggi.
3.    Pengguna akhir akan mendapatkan banyak pilihan dalam berinternetWiMAX merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan kita untuk koneksi dengan internet secara mudah dan berkualitas.
4.    Memiliki banyak fitur yang selama ini belum ada pada teknologi WiFi dengan standar IEEE 802.11. Standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, maka dapat melayani pangsa pasar yang lebih luas.
5.    Dari segi coverage-nya saja yang mencapai 50 kilometer maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wireless MAN. Kemampuan untuk menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh dan akan menutup semua celah broadband yang tidak dapat terjangkau oleh teknologi kabel dan digital subscriber line (DSL).
6.    Dapat melayani para subscriber, baik yang berada pada posisi line of sight (LOS) maupun yang memungkinkan untuk tidak line of sight (NLOS).
            WiMAX memang dirancang untuk melayani baik para pengguna yang memakai antenna tetap  (fixed wireless) maupun untuk yang sering berpindah-pindah tempat (nomadic). WiMAX tidak hanya hanya dapat melayani para pengguna dengan antenna tetap saja misalnya pada gedung-gedung diperkantoran, rumah tinggal, toko-toko dan sebagainya. Bagi para pengguna antenna indoor, notebook, PDA, PC yang sering berpindah tempat dan banyak lagi perangkat mobile lainnya memang telah kompatibel dengan dengan standar-standar yang dimilik WiMAX.
            Perangkat WiMAX juga mempunyai ukuran kanal yang bersifat fleksibel, sehingga sebuah BTS dapat melayani lebih banyak pengguna dengan range spektrum frekuensi yang berbeda-beda. Dengan ukuran kanal spektrum yang dapat bervariasi ini, sebuah perangkat BTS dapat lebih fleksibel dalam melayani pengguna. Range spektrum teknologi WiMAX termasuk lebar, dengan didukung dengan pengaturan kanal yang fleksibel, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range operasi dari BTS. Fasilitas quality of service (QOS) juga diberikan oleh teknologi WiMAX ini. Sistem kerja media access control pada data link layer yang connection oriented memungkinkan digunakan untuk komunikasi video dan suara. Pemilik internet service provider (ISP) juga dapat membuat berbagai macam produk yang dapat dijual dengan memanfaatkan fasilitas ini, seperti membedakan kualitas servis antara pengguna rumahan dengan pengguna tingkat perusahaan, membuat bandwidth yang bervariasi, fasilitas tambahan dan masih banyak lagi.

Berbagai Aplikasi WiMAX
            WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih enarik. Disamping kecepatan data yang tinggi yang mampu diberikan, WiMAX juga membawa open standard. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).
            Dalam perkembangannya WiMAX nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi market yang fixed saja tapi market yang bersifat portabel bahkan yang mobile juga merupakan sasaran dari WiMAX. Dengan kecepatan data yang tinggi (sampai 70 MBps) maka WiMAX layak diaplikasikan untuk last mile” broadband connectionsbackhaul dan high speed enterprise.
            Dibandingkan dengan teknologi wireless lainnya, WiMAX merupakan salah satu teknologi yang baru. Bahkan pengujian perangkat dari beberapa vendor untuk mendapat sertifikat ”WiMAX” baru dimulai sekitar bulan Juli 2005. Untuk standar WiMAX mobile (IEEE 802.16e) baru disahkan sekitar pertengahan tahun 2006. Posisi WiMAX dikaitkan dengan teknologi wireless lain dapat digambarkan sebagai berikut :



Gambar 3.1 Posisi Teknologi WiMAX
1.  Aplikasi Backhaul
            Untuk aplikasi backhaul, WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.
a.  Backhaul WiMAX
     Aplikasi ini mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater dalam sistem selular. Tujuannya untuk memperluas jangkauan dari WiMAX. Gambar berikut memberikan ilustrasi dimana BTS1 WiMAX dipakai untuk koneksi langsung ke Jaringan IP dan BTS1 dapat disambung ke jaringan yang bersifat TDM seperti sentral telepon biasa. BTS2 digunakan sebagai titik yang menghubungkan pelanggan WiMAX ke BTS1 WiMAX. Dengan konfigurasi ini perlu direncanakan agar tidak terjadi interferensi antara BTS1 dan BTS2.

Gambar 2.2 Wimax sebagai Backhaul WiMAX
b.  Backhaul Hotspot
Sebagian besar jaringan hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot. Di Lokasi Hotspot W-Fi, disamping terdapat Akses point wireless LAN, juga terdapat CPE WiMAX. CPE WiMAX langsung dihubungkan ke Akses Point baru terminal /pelanggan hotspot tersambung via Akses Point ke jaringan internet.

Gambar 2.3 Wimax sebagai Backhaul Hotspot

2.  Akses Broadband
            WiMAX dapat digunakan sebagai ”last mile” untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dari pelanggan perumahan maupun bisnis dapat dipenuhi oleh teknologi ini. Untuk personal broadband, WiMAX melayani pasar yang besifat nomadic, dimana tingkat perpindahan dari pengguna kecepatan yang rendah.

Gambar 2.4 Wimax untuk Akses Broadband
3Personal Broadband
            WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Penjelasan lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut adalah sebagai berikut :
a.  Nomadic
Untuk solusi nomadic, di mana tingkat perpindahan pengguna WiMAX tidak sering dan kalaupun berpindah dengan kecepatan yang rendah. Gambar berikut menunjukkan teknologi WiMAX untuk aplikasi personal broadband yang bersifat nomadic.

                                            
Gambar 2.5 WiMAX untuk Aplikasi Personal Broadband (Nomadic)


b.  Mobile
     Pada aplikasi mobile, user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Gambar berikut akan mengilustrasikan teknologi WiMAX untuk aplikasi mobile.

Gambar 2.6 WiMAX untuk Aplikasi Personal Broadband (Mobile)
     Pemanfaatan mobile WiMAX ini layaknya seperti memanfaatkan jaringan WiFi. Dengan adanya redundant jaringan tersebut, maka pelanggan akan semakin dimudahkan, pelanggan dapat memilih WiMAX broadband (untuk jaringan WiMAX) atau wireless Hotspot (untuk jaringan WiFi/Wireless LAN).
Peluang Penerapan Teknologi WiMAX di Indonesia
Dengan adanya paparan perkembangan teknologi WiMAX diatas dengan berbagai keunggulannya, maka Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang di dunia juga ikut mengembangkan teknologi Broadband Wireless Access (BWA) terbaru ini, guna mencukupi kebutuhan akan akses internet sebagai sarana telekomunikasi dan transfer data untuk keperluan masyarakat, pemerintah, dan bisnis. Beberapa alasan penerapan teknologi WiMAX di Indonesia antara lain :
a.       Sebagian besar penduduk Indonesia berada di Pedesaan (Rural) – 62.806 desa di 17.504 pulau
b.      Keterbatasan jumlah dan daerah cakupan infrastruktur telekomunikasi indonesia.
c.       Ketersediaan internet akses yang belum merata.
d.      Mahalnya pemasangan infrastruktur komunikasi.
e.       Kebutuhan akses broadband yg tinggi di pasar Internasional dan Nasional.
Perjalanan panjang regulasi mengenai WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) yang dimulai sejak April 2006 saat ini telah ditandatangani oleh  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Mohammad Nuh, melalui keputusan Menkominfo dan dua Peraturan Menkominfo.  Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, panjangnya proses penetapan regulasi ini, semata karena kompleksitas pengaturan Wimax.
Gatot menyatakan, bagi Depkominfo penataan pita frekuensi memiliki nilai strategis untuk  mengatur penggunaan spektrum frekuensi radio agar lebih efisien dan optimal. Pada lingkup yang lebih luas akan memberikan pilihan-pilihan untuk merapatkan ketertinggalan teledensitas TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), sekaligus upaya menyebar ratakan layanan ini dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dua Peraturan Menkominfo yang ditandatangani   berisikan ketentuan persiapan seleksi penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched atau WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) pada pita frekuensi radio 2,3 GHz.
Dua Peraturan Menteri Kominfo (Permenkominfo) mengatur pertama, penataan dan penggunaan frekuensi radio untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband). Permenkominfo ini menetapkan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband ) Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz.
Permenkominfo juga mengatur penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (wireless broadband) pada Pita Frekuensi Radio 3.3 GHz dan Migrasi Pengguna Frekuensi Radio Eksisting untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel dari Pita Frekuensi Radio 3.4 - 3.6 GHz Ke Pita Frekuensi Radio 3.3 GHz ungkap Gatot.
Sementara pada dua Keputusan Menkominfo, mengatur dua hal  yaitu : pertama tentang Peluang Usaha Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dengan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (wireless broadband).Sementara keputusan kedua berisi tentang Penetapan Blok Pita Frekuensi Radio Pada Pita Frekuensi Radio 3.3 GHz Untuk Pengguna Pita Frekuensi Radio Eksisting Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel.
Dengan demikian beberapa peluang yang dapat diharapkan pada penerapan teknologi WiMAX di Indonesia antara lain :
a.    Meningkatkan nilai kompetitif bisnis.
b.    Meningkatkan perkembangan perusahaan IT.
c.    Mendorong implementasi e-goverment dan e-commerce.
d.   Mendorong implementasi tele-working, tele-conferencing, tele-education, dan tele-medicine.
e.    Mendorong implementasi untuk kegiatan hiburan (games, buku, musik, darama, video) dan promosi wisata (objek wisata, hotel, restoran).
f.     Pemerataan akses data (lebih cepat, mudah, dan murah)
g.    Membuka peluang bisnis layanan dan konten baru.
Namun, bukan berarti proses penerapan teknologi WiMax di Indonesia akan berjalan tanpa hambatan, beberapa hambatan yang mungkin muncul antara lain :
a.       Berhubungan dengan masalah kebijakan dan kepastian regulasi pemerintah untuk regulasi nirkabel.
b.      Berhubungan dengan teknologi, ketika teknologi WiMAX telah masuk ke Indonesia, maka terjadi ketidakseimbangan antara perkembangan teknologi WiMAX dengan infrastruktur teknologi yang sudah ada dan pemahaman teknologi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. 
c.       Membutuhkan selang waktu beberapa lama untuk memberikan pembelajaran dan penyesuaian kepada masyarakat, hingga WiMAX benar-benar dapat digunakan oleh masyarakat dengan baik.
d.      Terbatasnya produksi perangkat WiMax sehingga menyebabkan harganya masih sangat mahal.
e.       Di samping itu, perangkat-perangkat berteknologi WiMAX yang sekarang sudah ada di pasaran juga belum melewati proses sertifikasi dari WiMAX Forum sehingga belum terjamin keandalannya.
Perkembangan Penyelenggaraan Teknologi WiMAX Eksisting di Indonesia
Sebenarnya dIndonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX pada frekuensi 2,3 GHz telah diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009. Hasil lelang tersebut adalah sebagai berikut :
Zona  ↓
Wilayah  ↓
Pemenang  ↓
Nilai (Rp)  ↓
1
PT First Media
7.201.000.000
2
Sumatera Bagian Tengah
PT Berca Hardaya Perkasa
5.125.000.000
3
Sumatera Bagian Selatan
PT Berca Hardaya Perkasa
5.125.000.000
4
PT First Media
121.201.000.000
5
PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana (konsorsium)
25.218.000.000
6
PT Telkom
18.654.000.000
7
PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana (konsorsium)
31.518.000.000
8
Bali dan NTB
PT Berca Hardaya Perkasa
5.100.000.000
9
PT Telkom
775.000.000
10
Maluku dan Maluku Utara
PT Telkom
533.000.000
11
PT Berca Hardaya Perkasa
5.299.000.000
12
Sulawesi Bagian Utara
PT Telkom
1.177.000.000
13
PT Berca Hardaya Perkasa
6.991.000.000
14
Kalimantan Bagian Timur
PT Berca Hardaya Perkasa
3.490.000.000
15
PT Berca Hardaya Perkasa
4.000.000.000.

REFERENSI :


NAMA : IRENE INDRAWATI
NIM : 115514046

2 comments:

Post a Comment